Mengenai Saya

Foto saya
solo, jawa tengah, Indonesia
Milan!!! (AC MILAN aNTHEM), Milan! Milan! solo con te, Milan! Milan! sempre per te, Camminiamo noi accanto ai nostri eroi, sopra un campo verde, sotto un cielo blu, Conquistate voi una stella piu' a brillar per noi, e insieme cantiamo. Milan Milan solo c...on te, Milan Milan sempre per te, Oh oh oh oh oh, oh oh oh oh oh oh oh oh, una grande squadra, sempre in festa ole' oh oh oh oh oh, oho hohoh hohohohohoh, ohohohohoohh, e insieme cantiamo!, Milan Milan solo con te, Milan Milan sempre per te, Con il Milan nel cuore, nel profondo dell'anima, un vero amico sei, e insieme cantiamo, Milan Milan solo con te, Milan Milan sempre per te,

Minggu, 18 Oktober 2009

sejarah persis, pasoepati & stadion manahan


PERSIS

Persis didirikan oleh R.Ng Reksodiprodjo dan Sutarman dari klub Romeo, serta Sastrasaksono dari klub Mars, pada tahun 1923, dengan nama awal Vorstenlandsche Voetbal Bond (V.V.B). Kemudian pada tahun 1928, Soemokartiko mencetuskan nama Persis (Perserikatan Sepakbola Indonesia Surakarta). Sejak saat itu nama Persis mulai dipakai hingga saat ini.

PRESTASI PERSIS
Tahun 1935 Juara Nasional Di Semarang
Tahun 1936 Juara Nasional Di Bandung
Tahun 1937 Runner Up Nasional
Tahun 1938 Juara Tiga Nasional
Tahun 1939 Juara Nasional Di Yogyakarta
Tahun 1940 Juara Nasional Di Solo
Tahun 1941 Juara Nasional Di Bandung
Tahun 1993/1994 Juara Nasional Kompetisi Divisi Dua
Tahun 1996/1997 Runner Up Divisi 1 Di Kediri.
...................................
...................................
PASOEPATI

Lahirnya Pasoepati tak bisa terlepas dari kedatangan klub Pelita Solo ke Solo. Kedatangan tim ini langsung disambut hangat oleh para penggemar sepakbola di Kota Solo. Dukungan terhadap Ansyari Lubis dkk. saat itu memang spontanitas adanya. Dan dengan spontanitas pula, maka para penggemar Pelita mempunyai angan-angan menggabungkan diri dalam sebuah wadah semacam fans club yang akan memberi kepada Pelita. Hal itu merupakan realitas yang menggembirakan.
Rasan-rasan bakal dibentuknya semacam paguyuban Laskar Pasopati Pelita Solo ternyata telah dimulai sejak pertandingan pertama Pelita Solo digelar. Yang menarik, keinginan membentuk wadah antarsuporter ini muncul secara spontanitas tanpa digerakan oleh pihak Pelita Solo.
Munculnya kelompok suporter Sangkrah “Dhemit Abang”, kelompok suporter Boyolali atau kelompok suporter Sragen adalah fenomena nyata dan bukan “buatan“ sekelompok perusuh.
Tribun-tribun penonton di Stadion Manahan juga sudah punya warna khas, misalnya sekelompok suporter Sangkrah menonjol di tribun selatan, kelompok suporter Jebres, Boyolali, atau Sragen menghiasi tribun timur, sementara kelompok suporter Nusukan dan kelompok lain mewarnai tribun utara.
Rencana sejumlah pihak untuk mendirikan kelompok suporter setia Pelita Solo akhirnya terwujud pada hari Rabu, 9 Februari 2000, di Griya Grupe Mayaor, jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.
Sekitar 20 orang yang hadir mewakili kelompok suporter masing-masing sepakat memilih nama Pasukan Suporter Pelita Sejati yang disingkat Pasoepati. Sebelumnya nama pilihan lain, seperti Pelita Mania, namun melalui voting menjatuhkan pilihan pada Pasoepati.
Kini setelah Pelita Solo maupun Persijatim Solo FC tak lagi berada di Solo, Pasoepati mengupdate kepanjangannya menjadi Pasukan Suporter Solo Kreatif, Damai dan Berprestasi.
BERDIRI:
Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.
...................................
...................................
MANAHAN STADIUM

Berbicara tentang Stadion Manahan, maka tidak terlepas dari mengenang kembali suasana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke I tanggal 9 sampai dengan 12 September 1948 yang dibuka resmi oleh Presiden RI Ir. Soekarno di Stadion Sriwedari. Kemudian pada pertemuan Walikota Surakarta Sukatmo Prawiro Hadisebrata, SH dengan Panitia Reuni Atletik Tiga Jaman diusulkan Stadion Sriwedari menjadi Monument Olahraga hidup dan akhirnya ditetapkan menjadi Monument PON pertama. Dengan berdirinya Yayasan Gelora Surakarta dibangunlah beberapa sarana olahraga di komplek GOR Manahan antara lain lapangan tenis, voli, basket, Gedung Olahraga dengan 4 line lapangan bulu tangkis, 2 line lapangan basket, ruang tenis meja, ruang bilyard, pacuan kuda, cafeteria dan tiga buah lapangan sepak bola.
Dari Yayasan tersebut timbul gagasan membuat rencana induk pembangunan fasilitas olahraga di Komplek Manahan dan oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi dibangunlah fasilitas olahraga di Stadion Manahan seperti sekarang ini.
PEMBANGUNAN STADION MANAHAN
Mulai dibangun 1989 dan selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto pada tanggal 21 Februari 1998, dan pada tanggal 9 September 1999 kota Solo dipercaya untuk penyelenggaraan even nasional berupa puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke XVI yang kegiatan tersebut dilaksanakan di Stadion Manahan dan merupakan kali pertama Stadion Manahan digunakan sejak selesai dibangun.
Lokasi
Terletak di Jl. Adi Sucipto no. 1 Surakarta Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari Telp./Fax: (0271) 719101.
PEMBANGUNAN
- Mulai dibangun tahun : 1989
- Luas Areal : 170.000 m2
- Luas Bangunan : 33.300 m2
- Diresmikan : 21 Februari 1998 oleh Soeharto (Presiden RI)
FASILITAS
- Lapangan sepak bola tertutup
- Lapangan sepak bola terbuka
- Track lintasan lari/atletik
- Lompat jauh
- Tennis meja
- Latihan YUDO
- Latihan Tarung Drajat
- Perkantoran
- Tribune tertutup
RUANG
• Ruang kesehatan 1 unit
• Ruang secretariat 1 unit
• Ruang wartawan 1 unit
• Ruang konferensi pers 1 unit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut